From Probolinggo to Bromo

This is the easiest and by far the most popu­lar route. From Probolinggo, it's 28km to Sukapura, then another 14km to Ngadisari and another 3km to Cemoro Lawang. Minibuses run all the way to Cemoro Lawang from Probolinggo. Just before Ce­mero Lawang, you must pay the 2100Rp entrance post.

As with mountain scaling anywhere in Asia, it is all important to be at the top of Gunung Bromo for the impressive sunrise.
From Cemoro Lawang, it's 3km down the crater wall and across the Sand Sea (Lautan Pasir) to Bromo, about a one hour walk. Get up at 4.30 am or earlier for an easy stroll across to Bromo.

White stone markers are easy to follow in the dark, not to mention all the other climbers. Horses can also be hired for 15,000Rp. By the time you've crossed the lava plain from Cemoro Lawang and started to climb up Bromo (246 steps, one traveller reported), it should be fairly light. Bromo itself is not one of the great volcanoes (www. lonelyplanet. com)

Dari Probolinggo ke Bromo

Ini adalah yang paling mudah dan sejauh ini rute yang paling populer. Dari Probolinggo, itu 28km ke Sukapura, kemudian 14km ke Ngadisari lain dan lain 3km ke Cemoro Lawang. Minibus menjalankan semua cara untuk Cemoro Lawang dari Probolinggo. Tepat sebelum Cemero Lawang, Anda harus membayar pos masuk Rp 2100,-
Seperti dengan gunung scaling mana saja di Asia, itu semua penting untuk berada di puncak Gunung Bromo untuk matahari terbit mengesankan.Dari Cemoro Lawang, itu 3km menuruni dinding kawah dan di Laut Pasir (Lautan Pasir) ke Bromo, sekitar satu jam berjalan kaki. Bangun jam 4.30 am atau sebelumnya untuk yang mudah berjalan-jalan menyeberang ke Bromo.
spidol batu putih mudah diikuti dalam gelap, belum lagi semua pendaki lainnya. Kuda juga dapat disewa untuk Rp15.000,- Pada saat Anda telah menyeberangi dataran lava dari Cemoro Lawang dan mulai mendaki Bromo (246 langkah, satu musafir dilaporkan), harus cukup ringan. Bromo sendiri bukanlah salah satu gunung berapi yang besar (www. lonelyplanet. Com)